john wage saleh
Di puncak bukit tanah tanah bunting
kau singgah
berhari-hari menunggu angin
tiba-tiba ambruk
dan kefanaanmu terkubur diparit-parit
lemah. lesu. Hampir mati.
Dalam koma itu kau menemu keingkaran
perompak yang menggondol perahu, penjudi menukar kartu
membawa pergi taruhan dari meja.
saat embun turun, kau terbangun
musim semi tiba
berbait-bait penantianmu kembali lahir
kembali menunggu.
angin keramat besenandung sendu
merinkik
dalam
hatimu.
Apakah lagi yang kau harapkan? sepoi, hembus, beliung.
jika kau masih percaya
mungkin kau berharap pada kematian
sebab tidak ada
yang
lebih
pasti
selain kematian.
mrcan, 2010
bagus banget puisinya,,,,,mantaappp buat yang ciptain
BalasHapus