Senin, 01 Februari 2010

Kaifa Khaluk?

john wage saleh

Hai
Setelah terasing dari tangan tangan suci dan
tersisih oleh tangan tangan gamang
Kaifa khaluk?

Setelah tertibun debu, dibebat sarang labah labah,
diderogoti kutu
Kaifa khaluk?

setelah bertahun tertindih buku buku sains,
novel, koran koran
di rak rak atau diatas meja
kaifa khaluk?

Kaifa khaluk?
Masihkah di gores huruf huruf dan harokat harokatmu bersemayam
firman Tuhan.
Masihkah lafadmu yang berlipat ganjaran mengajarkan pemecahan
berbagai persoalan, benturan benturan kehidupan
sementara telah dirumus teori teori masakini
penghayatan dan pemikiran
logis yang diyakini lebih memberi solusi
seakan akan menuding dan memakimu. Kuno.
.
:Kita sama sama memendam rindu yang tegang dan sukar dipahami
(menjadi asing di jarak yang sangat dekat)

Oo
ketika para qori’ melantunkan ayat ayat telah
diganti bunyi mp3 lebih memberi nuansa wah
kaifa khaluk?

ketika ayat ayat mejadi penolak balak dan hiasan dinding rumah rumah megah
kaifa khaluk?

ketika ayat ayat menjadi mantra mantra gaib
dalam ritual ritual magis
entah atas nama siapa
kaifa khaluk?

masihkah kalimah kalimahmu memberi teduh rumah rumah ba’da magrib
yang menggema
masihkah kabar kabar gembira terwakili dalam nukil surah surahmu
masihkah akan menerangi barzah bagi hafidz hafidzmu
masihkan petunjukmu mengantakan ke sorga Tuhan
masihkah ach

kaifa khaluk?
masihkah kau terima aku kembali

Jogja, 2010

1 komentar: