Jumat, 09 April 2010

Reader motor dan pilot sepeda onthel

Sesungguhnya saat kita mengatakan terhadap sesuatu bahwa hal itu tidak penting maka sebenarnya kita telah mengabaikan bahwa sesuatu itu benar-benar penting.
Sepeda dengan penggerak motor adalah salah satu wujud perkembangan teknologi untuk mendukung kebutuhan manusia dalam bergerak/ mobile. Tuntutan terhadap penaklukan waktu dan batas daerah menjadi prioritas untuk mengatur sistem yang efektif dan efisien dan masalah waktu diluar kegiatan utama sudah tidak menjadi masalah lagi mana kala ada property yang menunjang hal itu.

Pada mulanya sepeda motor merupakan barang elit, hanya beberapa orang saja yang bisa memiliki atau mengendarainya. Namun perkembangan peradaban dan permintaan terhadap kebutuhan akan sepeda motor meningkat dan sekarang kita bisa menemui setiap orang dengan kendaraan bermotor. Entah atas dasar apa kemudian dari kebutuhan akan penaklukan waktu dan batas daerah bergeser pada mode dan gaya. Ya memang butuh sentuhan seni untuk membuat sesuatu terihat indah. Dan kombinasi antara teknologi dan seni mendorong munculnya desain sepeda motor dengan fitur yang canggih juga kecepatan semakin tinggi.

Tidak disadari jalanan menjadi arena persaingan mode sepeda motor dengan jumlah yang kian banyak saja. Kesabaran pun menurun. seseorang harus mencapai tempat tertentu dengan batas waktu yang mepet atau memutuskan untuk berangkat lebih akhir karena mempunyai sarana. Kebut-kebutan, macet dimana-mana bunyi klakson yang bergantian dan bising untuk saling mendahului pengendara yang lain. Dan anehnya seseorang menjadi kurang peka terhadap sekitar dan lebih individualis.

Pertanyaanya, siapa yang tidak mau mempunyai sepeda motor yang canggih dengan desain futuristik dan berkecepatan tinggi sekarang? Ironi memang.

Saya sebagai seseorang dengan mental pilot sepeda onthel nampaknya tidak tertarik akan hal itu (tidak penting). Ya. ada khas dan pola pikir tertentu yang tidak disadari bahwa hal itu terbentuk hanya karena kebiasaan mengayuh sepeda dan ini sulit untuk diungapkan tetapi yang jelas. Pengendara sepeda onthel akan lebih peka terhadap hal sekitar dan melihat seseuatu lebih detail juga sisi lain yang tidak bisa tertangkap oleh kecepatan tinggi. Coba kita lihat, sangat sedikit pengendara sepeda onthel terlibat kecelakaan sebagai pelaku aktif. Tidak lain karena keterbatasan kecepatan. Sulit untuk menjelaskanya.

Dan saya tidak memungkiri bahwa saya juga punya keinginan untuk mempunyai sepeda dengan penggerak motor (penting). Saya memutuskan untuk membeli sepeda motor pada akhir maret, HONDA C 90 dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi namun masih bisa menjangkau jarak yang lebih jauh dengan efektif dan yang utama adalah bulat keputusan untuk membeli itu karena saya yakin bahwa sepeda motor adalah penting dan saya harus pastikan bahwa saya adalah bos-nya bukan pekerjanya.

4 komentar:

  1. tulisan yang bagus. Memang kebanyakan pengendara sepeda motor jaman sekarang lebih individualis.

    Remaja jaman sekarang juga kurang bisa bersyukur karena kemudahan yang didapatkan terlalu dini. menganggap jarak bandara s/d janti terlalu jauh untuk jalan kaki.

    BalasHapus
  2. Nambah, jika terbiasa naik kendaraan tidak bermotor, maka jarak seperti yang saya sebutkan tadi tidaklah jauh. karena kecepatan kendaraan tidak bermotor dengan jalan kaki tidak terlampau jauh. :)

    BalasHapus
  3. Jadi kapan kira kira njenengan bakal mboncengkan saya teman?

    BalasHapus
  4. @ masmoe: benul begitulah
    @ adi: ya setelah kau benar2 siap bersabar pada kecepatan keledai

    BalasHapus