Apa yang sedang aku pikirkan dan aku kerjakan? bukankah ini kesiasian semata? malam telah larut dan jam menunjukan pukul 02.12 wib. Berkerumun dan membicarakan hal-hal aneh ditrotoar jalan bersama teman-teman lama mencoba memecahkan misteri sebuah jalan.
Banyak jalan yang dibangun dii setiap daerah yang menghubungkan dengan daerah lain dan kami pun pernah terlibat dalam drama jalanan tanpa tahu mau kemana? untuk apa pula sebenarnya jalan dibuat? jangan-jangan kita terlalu sibuk membangun jalan tetapi kita lupa untuk apa kita mesti membangunya dan menuju kemana?
selain rumah hal yang paling kita kenal adalah jalan atau mungkin jalan sendiri adalah rumah dimana setiap orang singgah tanpa mau menyebutnya rumah? lantas kenapa mesti ada jalan? bagaimana jika tidak ada jalan?
Dan sekarang kami menanyakan tentang cinta? adakah cinta di jalanan? seorang perempuan dan laki-lakiberpapasan, saling padang, saling sapa dan lantas beberapa bulan menjalin hubungan serius. Sementara di ujung jalan yang lain seorang perempuan menangis sambil berjalan ditinggalkan kekasih melewati jalan dengan sipat kuping entah kemana. atau kami sendiri yang tidak sengaja menggelar perjamuan malam di trotoar dan membincangkan hal yang aneh ini. bagaimana jika tidak ada jalan? apakah jalinan kasih sepasang kekasih ada atau mungkin seorang perempuan tidak akan menangis karena laki-laki tidak mungkin meninggalkanya karena tidak ada jalan begitu juga kami apakah kami juga tidak menjadi teman dan bercakap-cakap disini?
Ada ungkapan "jalan tak berujung". benarkah jalan itu memang tidak ada ujungnya? lalau kemana kita mesti berhenti atau memastikan untuk meneruskan perjalanan? adakah sesuatu yang pantas untuk disebut bukan jalan karena telah mengantar kita pada suatu tempat yang ingin kita tuju?
Untuk perbicangan tentang jalan ini bagaimana kalau maskawin berupa jalan? tanpa ujung, tempat segala wacana berselang seling dan membentuk segala sesuatu menjadi strategis.
saya tahu benar tulisan ini layak untuk dibaca atau tidak?
Jalan tak berujung
BalasHapusUjung jalan ini adalah jalan lain yang menghubungkan ke jalan yang lain lagi. Lagi lagi ku temukan jalan di ujung jalan yang kulalui. Entah jalan ini baik atau buruk, yang terindah ialah jalan kebenaran.
bagaimana kmudian jika hidup mengantarkan kita pd suatu persimpangan? sudah siapkah kita utk memilih? ataukah kalah dengan realitas? ... tulisan yang menarik kawan, salam kenal
BalasHapusAda bang jalan berujung... "jalan buntu"...hehe. Maaf comment yg tdk layak nyasar...
BalasHapusjalan etalase atau cat walk persaingan materi...
BalasHapus